PIRU-Guna menghadirkan suasana sejuk ditengah makin meningkatnya suhu politik di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) jelang berlangsungnya Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) yang diadakan pada november mendatang, maka Pemkab SBB berkolaborasi bersama Polres SBB menggelar Doa Bersama Lintas Agama.
Berlangsung di Gedung Nunusaku center pada Kamis (13/06/2024), acara yang mengusung tema “Merajut Harmoni dalam Perbedaan” ini, bukannya hanya berisikan lantunan-lantunan doa dari setiap agama yang ada saja, namun juga diselingi dengan pertunjukan kesenian baik tarian, nyanyian maupun puisi yang dikemas apik dan modern.
Hadir dalam kegiatan ini antara lain, Penjabat Bupati SBB Achmad Jais Ely, Ketua DPRD SBB, Kapolres SBB, Dandim 1513/SBB, serta perwakilan Forkopimda lainnya, Sekretaris Daerah SBB, Ibu Ketua TP-PKK SBB, Ibu Ketua DWP SBB, Ibu Ketua Persit 1513/SBB, Staf ahli bupati, Asisten Sekda, pimpinan OPD, pimpinan Organisasi Vertikal, para Camat, para kepala Desa, Tokoh agama, Tokoh Masyarakat dan tamu undangan lainnya.
Acara dibuka dengan pemutaran video singkat yang menampilkan kondisi terkini SBB serta ajakan singkat dari Pj. Bupati untuk menjaga keamanan dan ketertiban jelang Pemilukada. Setelah itu Pj Bupati kemudian dipersilahkan untuk menyampaikan beberapa kalimat sambutan.
Dalam sambutannya beliau menyampaikan, “Doa Bersama lintas agama merupakan suatu komitmen bersama tokoh-tokoh lintas agama, untuk menjadi suatu kekuatan besar, suatu kekuatan bersama dalam menghadapi segala tantangan guna mewujudkan Kabupaten SBB Bumi Saka Mese Nusa yang religious, berbudi pekerti luhur, santun, hormat menghormati, bermartabat serta saling menghargai antar sesama umat beragama.”
“Atas nama pribadi dan pemerintah daerah, saya menyampaikan dan menyambut gembira serta sangat antusias atas penyelenggaran kegiatan ini, yang membawa misi mulia yakni merajut harmoni dalam perbedaan,” lanjut Beliau.
“Melalui kegiatan ini saya berharap semangat kebersamaan merupakan warisan leluruh kita dapat memupuk kerukunan antar umat beragama sebagai pilar kesatuan dan persatuan bangsa dan menciptakan suasana yang hangat antara sesama dalam merajut kebersamaan,” ungkap Pj. Bupati.
Pj. Bupati kemudian menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya, “Oleh sebab itu saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Forkopimda dan jajaran beserta Panitia penyelenggara khususnya Pak Kapolres sehingga kegiatan ini dapat terlaksanan dan berjalan dengan baik sesuai harapan kita bersama.”
Usai sambutan Pj Bupati, acara kemudian dilanjutkan dengan penampilan empat penyanyi berpakaian yang menyimbolkan agama-agama yang akan turut mengambil Bagian dalam doa bersama ini yakni, Islam, Kristen Protestan, Hindu dan Kristen Katolik.
Setelahnya acara kemudian masuk pada rangkaian doa dan pegelaran seni, yang diawali dari sesi yang menampilkan Sholawatan dan tarian hadrat??? dan ditutup dengan lantunan doa dari Imam sebagai representasi agama Islam.
Usai Islam, tiba giliran Sesi agama Kristen Protestan yang diwakili oleh penampilan Paduan suara serta Solois yang membawakan lagu rohani diiringi tarian dan diakhiri dengan Doa oleh Ketua Klasis Seram Barat.
Sesi berikutnya menampilkan Tarian Kecak yang berkisah tentang pertarungan Hanoman dan Rahwana yang ditampilkan secara kolosal nan megah, dan kemudian tak lupa pula diakhiri dengan lafalan doa Hindu dari pemuka agama Hindu.
Lantunan Puisi dari seorang Wanita serta doa oleh Pastor Paroki Piru, kemudian menjadi penutup rangkaian doa lintas agama mewakili agama Kristen Katolik.
Usai tarian kontemporer dari para remaja Katolik, acara kemudian diakhiri dengan penampilan seluruh pendukung acara bersama Pj. Bupati dan Ibu, beserta Forkopimda dan Sekda, menyanyikan lagu “Hidup orang basudara”.